Mengekspresikan kasih sayang bagi orang seperti saya sebenarnya mudah. Namun bagi orang seperti suami saya, Bapaknya Caca, sangat sulit. Bahkan untuk mengekspresikan kegembiraannya saja terkadang beliau bingung. Ketika ada kabar yang menggembirakan, biasanya saya kegirangan, loncat-loncat, memeluk seseorang yang saya sayangi.
Tapi bagi bapaknya, menyambut hal yang menggemberikana cukup dengan senyuman. Ekspresinya ini terkadang susah saya tangkap. Betulkan dia benar-benar bahagia? Kenapa hanya tersenyum ya? Namun seiring dengan waktu pernikahan dan mencoba memahami ekspresinya, ya ternyata begitu saja.
Begitulah Bapaknya Isya mengekspresikan kegembiraan, mengekspresikan kasih sayangnya. Mungkin sikapnya biasa saja. Tapi kegigihan dan kerja kerasnya membahagiakan keluarga, menunggui saat saya sakit, menjadi suami siaga, bahkan ketika saya minta ditemani ke kamar mandi tengah malam karena takut ada tikus, dilakukan olehnya tanpa mengeluh sama sekali.
Namun, kita harus tahu bahwa anak perlu juga melihat ekspresi kasih sayang kita padanya lho. Mengekspresikan kasih sayang pada anak ternyata sama pentingnya dengan merawat dan memenuhi kebutuhan utama mereka.
Caca Mengekspresikan Kasih Sayangnya
Mencintai anak berarti sebisa mungkin menciptakan lingkungan yang aman dan positif untuk tumbuh kembangnya. Nah, mencintai anak juga termasuk mengekspresikan kasih sayang. Seperti membelai, mencium, mengucapkan kata-kata manis, dan memuji mereka.
Karena saya orangnya ekspresif, maka hal itu mudah saja. Jika saya senang, saya memeluk Caca, menciumnya. Kalau dia berbuat baik maka saya memujinya. Tak jarang saya sendiri mengingatkan pada suami untuk memuji Caca ketika dia berbuat baik. Seperti mengembalikan mainan pada tempatnya semula, ikut salat, membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang-buang makanan, dan lain sebagainya.
Tidak disadari ternyata kegiatan rutin saya ketika mencium keningnya sebelum tidur, mengelus punggungnya ketika dia menangis, atau meniup bagian tubuhnya yang terluka karena bermain, dan lain sebagainya itu ditiru oleh Caca. Umurnya yang akan memasuki usia 2 tahun ternyata sudah bisa menirukan bagaimana mengekspresikan kasih sayangnya pada ibu atau bapaknya. Saat saya tertidur suatu kali Caca pernah mencium kening saya diam-diam. Duh, jangan ditanya rasanya. Meleleh hati saya ketika dia melakukan itu. Seketika capek saya hilang.
Ketika saya terluka juga dia langsung meniup-niup anggota tubuh saya yang sakit. Bahkan ketika saya dipijat oleh bapaknya dan merasa kesakitan, dia langsung menepis tangan bapaknya. Maksudnya mungkin agar bapaknya berhenti “menyakiti” saya. Begitulah kira-kira bentuk ekspresi kasih sayang Caca pada saya.
Begitu juga pada Bapaknya, Caca kerap kali memijat-mijat kaki Bapaknya seperti saya memijat kaki bapaknya di waktu yang lain. Caca merekam, mempraktikkan, ketika Bapaknya tampak lelah, ketika Bapaknya meminta untuk dipijat, Caca sigap untuk membantu memijat Bapaknya juga.
Caranya mengekspresikan kasih sayang ini membuat saya luluh, terharu, sekaligus bersyukur. Betapa anak merekam banyak hal baik yang dicontohkan orangtuanya. Jika kita tidak bisa mengekspresikan kasih sayang pada anak, paling tidak ungkapkan saja secara verbal bahwa kita menyayanginya. Anak merasakan itu lho.
Manfaat Mengekspresikan Kasih Sayang pada Anak
Diantara manfaat mengekspresikan kasih sayang pada anak menurut You Are Mom. How Important Is Expressing Affection sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
Setiap anak pasti membutuhkan kasih sayang. Tidak peduli seberapa sering kita sudah memanjakan, menidurkan, atau memeluk mereka, anak pasti akan selalu senang dan menginginkan kehangatan dari orangtuanya setiap hari. Berkat ungkapan kasih sayang tersebut, ikatan antara orangtua dan anak juga dapat terjalin pada usia-usia awal kehidupannya dan biasanya akan bertahan sampai selamanya.
Penting untuk diketahui juga bahwa ketika Si Kecil datang mendekati kita, orangtuanya, agar kita mencium atau membelai kepalanya, ia tidak hanya sedang mencari kasih sayang dan perlindungan atau kedamaian dan perasaan tenang saat orangtuanya mengusap-usap kepalanya. Namun, Si Kecil juga sedang membangun penghargaan diri dan kepercayaan dirinya. Semuanya adalah kualitas diri yang akan menjamin kesehatan mental Si Kecil.
2. Membantu Anak Berkembang
Bila kita mengingat masa kecil kita kembali dan membandingkannya dengan pribadi kita hari ini, kita mungkin akan menyadari bahwa nilai-nilai, perasaan, dan perlakuan yang diberikan oleh orangtua pada tahap awal perkembangan sangat berpengaruh terhadap diri kita saat ini.
Begitu juga dengan ekspresi kasih sayang yang kamu berikan pada anak-anak saat ini akan berdampak pada karakter mereka dan membantunya berkembang secara emosional. Kata-kata manis, pujian untuk setiap pencapaian anak, belaian, dan tindakan manis yang kamu lakukan akan menjadi fondasi karakter seperti apa anak akan bertumbuh di kemudian hari nanti.
3. Meningkatkan Kemampuan Anak Bersosialisasi
Kita mungkin pernah bertemu dengan beberapa orang yang merasa sangat kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain. Dalam beberapa kasus, akar masalahnya ada pada masa kecil mereka, dimana mereka tidak menerima cukup kasih sayang dan dukungan dari orang tuanya dan orang-orang di sekelilingnya.
Inilah alasan mengapa mengekspresikan kasih sayang pada anak adalah cara yang efektif untuk menjamin kemampuan mereka bersosialisasi.
Kadar kasih sayang yang kita berikan sebagai orangtua pada anak akan membuat ia belajar tentang kepuasan dalam tindakan memberi dan menerima, baik secara materi maupun spiritual dengan orang lain. Dengan kata lain, bila anak menerima banyak cinta, mereka juga akan memberikan banyak cinta pada orang-orang di sekitarnya.
Jadi, apakah mengekspresikan kasih sayang penting itu penting? Ya, itu sangat penting. Bahkan mungkin lebih penting daripada yang kita kira. Jadi, jangan takut untuk menunjukkan kasih sayang pada anak. Ciuman, pelukan, dan belaian tidak akan membuat anak menjadi manja atau bergantung pada orangtua. Sebaliknya, kita sedang mendidik mereka dan memperkuat kepercayaan dan harga diri mereka.
Beberapa orangtua berpikir bahwa ketika seorang anak sudah besar, mereka harus mengurangi jumlah kasih sayang yang mereka tunjukkan pada anak. Kenyataannya justru sebaliknya. Semakin besar anak, semakin banyak cinta yang harus kita berikan padanya. Seiring bertambahnya usia, mereka mulai lebih banyak berpikir dan mulai membentuk nilai-nilai dan pendidikannya dalam kecerdasan emosi.
Yuk berikan cinta pada anak dan ajarkan ia untuk menghormati orang lain. Tetapkan batasan perilaku untuknya dan tegurlah anak setiap kali mereka bertindak ceroboh. Tunjukkan kasih sayang dan pengertian orangtua pada Si Kecil. Dengarkan masalahnya dan beri ia segala hal yang penting yang pantas ia dapatkan. Dedikasikan seluruh waktu yang bisa kita berikan untuk anak dan hargai pendapatnya.
Mudah-mudahan anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang cerdas, bahagia, dan memiliki mata sosial yang terasah ya.
Referensi :
dr. Rizal Fadli dalam Halodoc Pentingnya Mengkespresikan Kasih Sayang pada Anak