Penggunaan grammar yang salah biasanya akan berdampak pada makna sebuah kalimat. Kadang kita tuh santai memakai bahasa tidak baku tanpa melihat apakah susunan grammar tersebut sudah tepat atau belum.
Tulisan yang buruk termasuk banyak kesalahan tata bahasa dan ejaan dapat meninggalkan kesan yang buruk, termasuk penggunaan grammar yang salah.
Kalau teman-teman mengirimkan resume atau surat lamaran menggunakan bentuk tulisan yang salah, sudah dapat dipastikan manajer perekrutan dapat membuangnya tepat di tempat sampah daur ulang. Pasti penerima proposal bisnis, surat lamaran, atau siapapun yang membacanya akan menganggap kita tidak serius.
Mereka pasti tidak peduli juga apakah kita berasal dari jurusan bahasa Inggris, jurnalisme atau bahkan Biologi. Mereka tidak akan peduli. Karena Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa dunia yang seharusnya dikuasai oleh siapapun itu, apapun pekerjaan dan jabatannya. Maka tak heran jika kita menulis sebanyak apapun itu ketika harus dalam Bahasa Inggris, yang harus kita pastikan adalah apakah tulisan kita sudah benar atau belum.
Pastikan terlebih dahulu bahwa tulisan kita benar dengan membaca hal-hal atau contoh tentang penggunaan grammar yang salah dalam artikel di link tersebut. Supaya kita bisa belajar dari kesalahan yang selama ini mungkin kita anggap benar. Namun sebelum itu, ada bocoran nih tentang cara sederhana untuk menghindari kesalahan ejaan dan tata bahasa yang umum sebagai berikut :
- Jangan mengandalkan pemeriksaan ejaan
Teman-teman pernah tahu bukan? Pemeriksaan ejaan berupa tools atau mesin memang sangat membantu. Namun ada beberapa frase yang pasti tidak bisa mereka tangkap dan tidak seluruhnya bisa dikatakan benar.
Pemeriksaan ejaan hanya sebagai satu alat dalam proses proofreading kamu dan bagaimana menyempurnakan proofreading itu sendiri. Meskipun terdengar kontradiktif, namun teman-teman bisa cek deh dengan ‘guru aslinya’.
Kita juga seringkali memakai Google Translate yang katanya sudah lebih baik grammarnya. Justru dalam catatan terkait, jangan percaya pemeriksaan tata bahasa program semacam itu. Sama dengan alat pemeriksaan ejaan. Ada banyak kemungkinan komputer bisa salah membaca dan menafsirkan. Sehingga bukannya mendapat solusinya, bahkan mungkin kita akan mendapat masalah baru soal tata bahasa.
Bahkan mereka tidak akan memberi tahu kita ejaan yang kita ketikkan di atas keyboard benar atau salah.
- Koreksi setelah selesai
Ilmu soal koreksi alias editing ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk teman-teman yang sedang belajar Bahasa Inggris. Namun, penulis juga melakukannya setelah menyelesaikan karyanya. Entah itu novel, esai, artikel, dan lain sebagainya.
Sebelum menekan kirim pada dokumen penting, tunggu setidaknya satu jam – atau bahkan mungkin keesokan harinya – dan kemudian lakukan editing/koreksi. Kalau dalam bahasa penulis sih, endapkan dulu karyanya.
Karena hal ini terbukti efektif. Menempatkan waktu antara saat kita selesai menulis dan saat kembali lalu melakukan editing/mengoreksi akan membantu kita menangkap lebih banyak kesalahan. Ketika kita menulis sesuatu dan kemudian segera mengoreksinya, kemungkinan besar kiya akan terburu-buru membacanya, karena kita “tahu” apa yang akan terjadi selanjutnya.
Oleh karena itu, khusus untuk koreksi atau editing akan lebih baik jika memberi diri kamu sedikit waktu ekstra untuk membantu menangkap kesalahan yang ada dalam tulisan kita.
Ketika kita sudah bisa mengurangi kesalahan dalam penggunaan grammar, selanjutnya kita bisa mengiringinya dengan belajar conversation bahasa Inggris agar skill bahasa Inggris semakin baik. Inilah yang menjadi salah satu cita-cita saya selanjutnya ketika nanti Caca sudah mulai sekolah. Saya ingin memberi waktu untuk diri saya sendiri agar lebih berkembang dan menjadi lebih baik dengan belajar conversation bahasa Inggris. Mungkin begitu juga dengan Caca, kalau dia berminat. Hehe..
Semoga bermanfaat ya 🙂