Mengatasi gusi bengkak pada anak ini saya tulis setelah beberapa hari lalu si Caca sempat saya bawa ke dokter gigi karena gusinya yang bengkak. Akibatnya Caca tidak mau makan apapun. Bahkan minum susu pun susah. Padahal hampir setiap mau tidur dia harus minum susu.
Awalnya malam itu dia sempat memegang pipi dan mulutnya. Ketika saya tanya, apakah giginya sakit? Dia dengan sangat defensif mengatakan tidak.
Oh berarti emang bener lagi sakit. Kebiasaan dia mah begitu, bilang ngga padahal iya. Kayak siapa hayoo? Hehe..
Satu malam itu dia tidak bisa tidur, sering terbangun menangis, kadang meringis ketika saya tawarkan untuk minum obat. Menghindar. Begitu terus siklusnya sampai 2 malam tidak berangsur membaik. Saya yakin dia pasti sangat kesakitan dan tidak baik-baik saja. Akhirnya karena kondisi pandemi seperti ini saya pun terpaksa membawanya ke dokter gigi (untunglah saat itu belum ada PPKM darurat, jadi dokter gigi masih ada yang praktik).
Mengatasi Gusi Bengkak pada Anak
Saat saya bawa ke dokter gigi, tahu lah ya anak seperti apa. Belum dipegang dokter saja dia sudah jejeritan alias nangis-nangis dan minta pulang. Alhamdulillah dokternya sangat baik, ramah dan sabar membujuk Caca agar mau membuka mulut agar dokter tahu mana bagian yang sakit. Giginya atau gusinya.
Ternyata memang gusinya, meskipun memang giginya keropos alias gigis kalau istilahnya orang Jawa. Namun gusinya nampak lebih ‘merah’ dibandingkan biasanya dan ada sedikit pembengkakan di sana. Lalu dokter pun menyarankan untuk memberinya obat pereda nyeri sekaligus penurun demam yang ternyata selama ini biasa saya minumkan pada Caca saat ia demam karena flu.
Dokter menyarankan Paracetamol Ibuprofen untuk pertolongan pertama hingga Caca mau makan. Karena sudah dua hari ini Caca tidak mau makan. Jadi yang harus ditangani terlebih dahulu adalah, ‘Bagaimana caranya agar dia mau makan’. Baru setelahnya jika sakit berlanjut atau tidak kunjung berkurang, saya bisa kembali ke dokter.
Setelah minum Paracetamol Ibuprofen, alhamdulillah kondisi Caca jauh lebih baik dan dia pun sedikit demi sedikit sudah mau makan. Dosisnya sesuaikan dengan anjuran dokter ya teman-teman. Untuk dosis yang saat itu digunakan Caca adalah 3x sehari, setiap pukul 7 pagi, 1 siang dan 6 malam. Caca cukup minum obat 3x saja saat itu kemudian sembuh dan sudah bisa tertawa, bermain, serta sudah tidak pernah ingat lagi dengan sakit gusinya.
Seputar Gusi Bengkak Pada Anak
Dilansir dari halosehat, adanya gusi bengkak adalah masalah mulut yang umum terjadi. Kondisi ini ditandai dengan jaringan lunak gusi yang berwarna kemerahan, tampak menonjol keluar, sensitif pada rangsangan, terasa nyeri, dan nyut-nyutan yang tidak tertahankan. Pantas saja anak-anak akan merasa kesakitan hingga tidak bisa tidur.
Masih dari Halosehat bahwa secara umum, terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya gusi bengkak pada anak, di antaranya:
- Pertumbuhan gigi anak. Hal ini dimulai dari tumbuhnya gigi susu pada anak mulai usia 5 bulan hingga 3 tahun sebelum akhirnya gigi susu mulai tanggal dan digantikan gigi tetap pada saat anak berusia 6-7 tahun. Proses tumbuh gigi pada anak dapat menimbulkan gusi bengkak dan sensasi tidak nyaman di mulut.
- Radang gusi. Salah satu gejala radang gusi (gingivitis) adalah gusi bengkak dan mudah berdarah yang utamanya disebabkan oleh kondisi kebersihan mulut yang buruk. Hal ini bisa dipicu apabila anak jarang sikat gigi dan terlalu banyak konsumsi makanan manis atau asam. Radang gusi yang tidak diobati bisa berkembang jadi infeksi gusi (periodontitis).
- Abses gigi. Kondisi ini ditandai dengan timbulnya benjolan berisi nanah yang terbentuk di sekitar gigi akibat infeksi bakteri. Abses gigi dapat dialami oleh anak-anak apabila malas menyikat gigi dan melakukan teknik pembersihan yang tidak sesuai anjuran
Saya pun tahu penyebabnya. Caca ini sangat susah dikondisikan untuk sikat gigi. Seringkali saya tidak berhasil membujuknya untuk sikat gigi dengan benar. Jadi mungkin inilah penyebabnya. Namun setelah kejadian tersebut di atas, kini Caca mau sikat gigi dengan benar paling tidak tiga kali sehari. Apalagi setelah dia jajan es krim atau coklat kesukaannya. Saya selalu mewanti-wanti agar dia segera gosok gigi setelah makan makanan manis. Minimal berkumur sampai bersih lah.
Ada beberapa saran saat itu, bagaimana mengatasi gigi bengkak pada anak, diantaranya :
- Menggunakan kompres dengan es atau air hangat. Bila gusi jadi bengkak tanpa disertai nyeri maka kita bisa menggunakan kompres es batu. Namun jika disertai nyeri bisa menggunakan air hangat.
- Berkumur dengan air garam. Untuk yang satu ini saya juga sudah mencobanya pada Caca sebelum membawanya ke dokter. Hasilnya Caca tidak mau berkumur dengan air yang terasa asin di lidahnya itu. Yang ada Caca malah muntah, huhu..
- Menghindari penyebab iritasi. Ini tentu saja harus kita lakukan ya bu Ibu, karena dimana-mana mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu mulai saat itu saya jadi agak galak untuk urusan sikat gigi. Yang penting Caca tidak menderita lagi seperti dua malam yang pernah kita lalui dengan tidur yang tidak nyenyak sama sekali. Bahkan saya hampir tidak tidur karena tiap satu jam dia menangis.
Begitulah, bagaimana dengan ibu-ibu? Pernah punya pengalaman yang sama tentang mengatasi gusi bengkak pada anak? Sharing dong di kolom komentar. Terimakasih ya, semoga bermanfaat 🙂
1 Komentar. Leave new
Memang dokter gigi adalah momok bagi anak2 🤭