Emisi karbon menjadi salah satu isu penting yang saat ini menjadi perhatian masyarakat di dunia. Sejalan juga dengan tingginya minat masyarakat dunia pada investasi kripto, penambangan kripto pun menjadi menjadi satu hal yang populer. Sayangnya, bersamaan dengan fakta tersebut ada fakta miris lain yang juga mengikuti.
Apa itu?
Dialah meningkatnya emisi karbon. Yup, popularitas penambangan kripto itu berbanding lurus dengan meningkatnya emisi karbon, Gaes.
Miris, kan, ya?
Sedikit informasi awal, penambangan kripto adalah proses memelihara jaringan kripto dan juga bagaimana coin baru bisa diciptakan atau didapatkan. Nah, proses itulah yang saat ini makin berkembang hingga makin membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mengoperasikan jaringan komputer dan listrik.
Untuk kasus ini, tim peneliti di Cina telah melakukan analisis terkait penambangan kripto di negara mereka. Dalam analisis tersebut, mereka memperkirakan bahwa total emisi karbon dari penambangan kripto akan mencapai puncaknya pada tahun 2024.
Pada saat itu, mereka memprediksi bahwa polutan karbon dari aktivitas penambangan kripto yang dilepas ke atmosfer bumi adalah sekitar 130 juta ton. Angka tersebut pun dinilai lebih tinggi dibanding emisi karbon tahunan dari negara seperti Italia dan Republik Ceko.
Apa itu emisi karbon? Yuk kita bahas lebih lengkap di sini.
Emisi Karbon dan Bahayanya
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, batu bara, dan bahan bakar lainnya. Sederhananya, emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer bumi.
Selain itu, emisi karbon juga disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil di berbagai bidang seperti manufaktur, pemanasan, transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik untuk keperluan konsumsi barang dan jasa.
Secara global, emisi karbon berlebihan berdampak pada perubahan iklim global. Para peneliti juga berhasil mengungkap bahwa emisi antropogenik dari satu triliun ton karbon, cenderung menyebabkan peningkatan suhu global sebesar dua derajat celcius.
Duh, serem juga ya, Gaes!
Dari fenomena tersebut, adalah hal yang wajar jika kemudian tidak sedikit pihak yang menyuarakan perihal dampak buruk penambangan kripto terhadap kelestarian lingkungan.
Munculnya Token Kripto dengan Istilah Green Earth Token
Sehubungan dengan poin di atas, seiring perkembangan zaman, mulailah bermunculan token kripto dengan istilah green earth token.
Selaras dengan istilah tersebut, green earth token atau token kripto yang bersifat eco friendly merupakan suatu inovasi dalam dunia cryptocurrency yang diciptakan sebagai bagian dari perkembangan transaksi finansial, tetapi tetap berkontribusi untuk mengurangi dampak buruk dari aktivitas penambangan kripto yang sejalan dengan meningkatnya emisi karbon.
Seperti yang kita tahu, emisi karbon adalah salah satu kontributor perubahan iklim global. Negara-negara penghasil emisi karbon terkemuka seperti Cina, Amerika Serikat, Rusia, India, Uni Eropa, dan Jepang, telah menaruh rasa khawatir yang signifikan atas peristiwa peningkatan emisi karbon.
Token AHA, Contoh Eco Friendly Token di Indonesia
Ngomongin tentang eco friendly token, ada nggak, sih contoh eco friendly token di Indonesia? Hei, tentu saja ada dong!
Namanya Token AHA. Yup, Token AHA merupakan contoh eco friendly token di Indonesia. Token Alam Hijau Anagata atau yang disingkat Token AHA adalah token kripto karya anak bangsa yang mengusung visi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon. Di Indonesia, Token AHA adalah token kripto pertama yang mengusung visi keren tersebut, lho.
Dalam lima tahun ke depan, Token AHA berkomitmen untuk ikut berkontribusi nyata kepada upaya pemerintah dalam mencapai bauran energi 23 persen dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025.
Proyek Solar PV dan Carbon Trade Platform hadir sebagai proyek dasar, mengingat bahwa Indonesia berada di bawah garis khatulistiwa dan memiliki potensi 207 207 GW (Giga Watt) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan estimasi nilai USD 140 miliar dan pengurangan CO2 miliaran ton.
Selanjutnya, Token AHA juga berencana akan meluncurkan produk berupa game yang nantinya akan memberikan dukungan pohon asli di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu, ada pula rencana untuk membuat NFT dengan melibatkan komunitas-komunitas yang menaruh perhatian khusus atau bergerak dalam bidang yang berpola pikir go green. Sementara itu, dalam hal transaksi, Token AHA diperjual-belikan dengan harga stabil karena harganya pun tidak terlalu fluktuatif di pasar. Transaksinya juga terbilang sederhana karena token ini telah terkoneksi dengan sistem yang terdesentralisasi.
Bagaimana, sangat menarik perhatian, bukan? Token AHA ini layak diapresiasi dan didukung karena mengusung misi pengurangan emisi karbon. Jadi, disamping memenuhi aspek kebutuhan transaksi finansial masa kini, Token AHA tetap hadir untuk berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
Saya rasa, tidak berlebihan jika kita menyebut bahwa apa yang dicetuskan oleh Token AHA merupakan salah satu kabar baik dalam dunia cryptocurrency.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Referensi:
tekno.tempo.co
detik.com
token-aha.org
sukoharjonews.com