Mata malas pada anak bukanlah hal yang bisa kita anggap remeh. Oleh karena itu sebelum anak-anak kita terjangkit mata malas, akan lebih baik kalau kita bisa mencegahnya terlebih dahulu bukan?
Apa Itu Mata Malas pada Anak?
Mata malas pada anak atau yang biasa disebut sebagai Lazy Eyes atau Ambliopia merupakan salah satu penyebab gangguan penglihatan pada anak yang dapat dicegah bila terdeteksi dini. Memangnya apa sebab mata malas pada anak maupun remaja ini?
Mata malas atau Ambliopia disebabkan oleh strabismus (mata juling), kelainan refraksi atau katarak. Deteksi dilakukan dengan menilai ketajaman penglihatan (visual acuity) untuk masing-masing mata. Kelainan diterapi dengan mengoreksi faktor penyebabnya. Jika melihat dari buku yang ditulis oleh Dokter Apin, hal ini bisa dideteksi dengan penggunaan kacamata ataupun prosedur operasi.
Seram ya?
Jadi biasanya dokter spesialis anak mata akan menyarankan anak memakai penutup mata pada salah satu mata untuk memperbaiki kemampuan mata yang mengalami Ambliopia. Deteksi dini ini akan memudahkan penanganannya segera.
Pencegahan Mata Malas pada Anak
Sebenarnya perkembangan retina dan bagian otak yang memproses penglihatan berlangsung hingga anak berusia 8 tahun. Jika terjadi gangguan penglihatan pada usia tersebut, lalu tidak terdeteksi dan tidak segera mendapatkan terapi dengan tepat, maka akan menyebabkan mata malas pada anak atau yang biasa disebut Ambliopia.
Ambliopia biasanya berkembang pada masa kanak-kanak awal dan memengaruhi 2-3% populasi anak-anak, juga terjadi pada satu mata dan sering diturunkan dalam keluarga. Meskipun dapat dideteksi sejak dini, apabila dibiarkan tanpa terapi yang tepat, maka bisa menyebabkan hilangnya penglihatan.
Tanpa bantuan dokter spesialis mata, mendeteksi ambliopia tidaklah mudah. Karena anak seringkali tidak akan mengeluhkan penglihatannya yang buruk. Maka, para orangtua dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan skrining mata sebelum anak berusia 4 tahun. Skrinning dilakukan untuk mendeteksi penurunan ketajaman penglihatan atau faktor ambliopia lainnya.
Biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan mata setiap enam bulan, tiga tahun, lalu setiap dua tahun pada tahun-tahun usia sekolah. Pemeriksaan tersebut biasanya mencakup aspek kelancaran jalur cahaya dalam bola mata, lalu apakah kedua bola mata melihat sama baiknya, dan apakah mata bisa bergerak secara normal.
Penyebab Mata Malas
Lalu apa saja sih penyebab mata malas pada anak? Berikut adalah beberapa penyebab mata malas pada anak, yang harus kita antisipasi:
- Kelainan refraksi/rabun (hiperopia, miopia, dan astigmatisma)
- Perbedaan yang besar kekuatan refraksi antara mata kanan dan kiri
- Mata juling
- Hambatan masuknya cahaya ke mata (kelopak mata jatuh/ptosis, katarak, kekeruhan kornea, atau sebab lain).
Waspada Mata Malas
Waspadai mata malas jika anak-anak sudah menunjukkan gejala-gejala seperti berikut ini :
- Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan keluhan mata malas
- Anak kesulitan melihat film tiga dimensi atau melihat benda jauh misalnya papan tulis di sekolah
- Anak memiliki mata yang juling
- Anak sering menggosok mata dan memiringkan kepalanya
- Anak menjadi marah dan tidak tenang saat ia diminta menutup salah satu matanya
- Anak memiliki kesulitan belajar di sekolah karena kendala penglihatan
Bagaimana cara menyembuhkan mata malas pada remaja jika kita terlewat memeriksakan atau melakukan deteksi dini? Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan jika anak sudah melewati usia perkembangan matanya. Namun akan lebih baik jika orangtua langsung berkonsultasi dengan spesialis anak dan mata ya!
Apakah mata malas bisa sembuh sendiri? Sejauh yang saya tahu ketika membaca penjelasan dokter Apin, mata malas belum bisa sembuh sendiri. Ia harus mendpaatkan beberapa terapi atau serangkaian tes untuk mendapatkan tindakan apa yang tepat untuk mengatasinya. Apakah cukup melalui terapi saja atau harus dilakukan operasi mata malas.
Terapi mata malas pada anak dilakukan untuk mengatasi ambliopia. Anak harus menggunakan matanya yang malas dengan terapi oklusi/patching, yaitu menutup mata yang penglihatannya baik, atau dengan tetes atropin pada mata yang baik. Bila anak juga membutuhkan kacamata, anak harus memakai kacamata sepanjang hari, kecuali mandi dan tidur.
Prinsip dasar dilakukan patching atau penutup mata adalah memberikan kesempatan untuk menggunakan mata yang mengalami ambliopia daripada mata yang sehat sehingga mata terebut memperoleh peluang untuk mengembangkan daya penglihatan normal.
Pemulihan penglihatan ini akan lebih baik bila patching dilakukan pada usia sedini mungkin. Bagaimana cara mendeteksi mata malas dan apa saja tes yang bisa kita lakukan untuk mengatasi mata malas pada anak akan saya bahas di postingan selanjutnya ya! Yang terpenting saat ini adalah kita harus mengawasi bagaimana perkembangan anak-anak, baik itu mata, telinga, pertumbuhan fisiknya, dan lain sebagainya.
Jangan sampai merasa terlambat karena kita tidak awas dan menganggap remeh hal kecil yang sebenarnya sangat vital bagi anak. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Referensi :
www.lazyeyestest.org
www.jurnalpediatri.com
Makan Tepat Tumbuh Sehat oleh dr.Arifianto, Sp.A dan dr. Pratami Diah Herliani
2 Komentar. Leave new
baru tahu kalau “juling” itu mata malas, berarti bisa dideteksi dini mbak?atau menunggu anak di sekian tahun terlebih dahulu?
Lazy eyes bukan berarti emang mata dianya lagi males ngapa-ngapain ya hehe … Ternyata ini adalah kelainan mata dan bisa ditangani kalau ketahuan lebih awal