Stimulasi keterampilan sosial untuk anak, merupakan salah satu bekal yang harus kita siapkan sejak dini. Karena mau bagaimanapun, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Itulah mengapa, anak perlu dibekali keterampilan bersosial ini. Mereka nantinya akan hidup di tengah masyarakat, akan bertemu banyak orang baik di sekolah maupun di tempat lain, bahkan di lingkungan terdekat mereka akan berinteraksi dengan keluarga dan tetangga.
Berikut ini, ada beberapa hal yang bisa kita ajarkan dan amati ketika mengajarkan keterampilan sosial pada anak.
Beberapa Hal Terkait Stimulasi Keterampilan Sosial Anak
- Mengenalkan
Sejak dia kecil, kenalkan padanya bagaimana memiliki empati. Sesederhana menunjukkan padanya seberapa pentingnya budaya antre, saling menghargai perbedaan atau yang lain. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan sounding dan memberinya contoh secara berkala.
- Mengambil Keputusan dan Beraksi
Ketika sudah paham dengan apa yang dia lihat dan rasakan, maka dia juga akan bisa mengambil keputusan terhadap apa yang dia lakukan kemudian.
Misalnya ketika melihat ada teman yang beragama berbeda, maka dia akan menghargai perbedaan cara berdoa, tempat ibadah dan bahkan hari raya mereka. Jika di dalam rumah, anak juga mengerti bagaimana harus menjaga kerapian dan kebersihan.
Ketika mengajarkan anak bagaimana berinteraksi, tentu saja orang tua sangat memegang andil besar terhadap proses belajar ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua, ketika ingin mengajari atau mengenalkan anaknya bersosial.
- Memberi Contoh
- Ciptakan Suasana Rumah yang Mendukung
- Ajak Anak Bermain Bersama
Ketiga hal tersebut bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Tentu dengan mengingat kondisi anak sendiri, di mana mereka adalah peniru yang ulung maka memberi contoh merupakan sebuah kewajiban sekaligus syarat mutlak. Menunjukkan sikap sopan santun yang baik, akan membantu anak dalam berinteraksi nantinya.
Kemudian adalah dengan memberikan pujian, diharapkan anak-anak ini tetap bersemangat untuk mempelajari hal baru. Pujian yang kita berikan adalah sebagai apresiasi terhadap perilaku mereka kepada orang lain, seperti ketika mereka membantu orang lain, menjenguk yang sakit atau yang lainnya. Pujian tulus yang diucapkan, tak jarang bisa menjadi pembuka obrolan panjang dan sudah tentu interaksi ini akan terbangun.
Bersama anak, ternyata juga bisa menumbuhkan rasa empati mereka terhadap sesama. Dari bermain secara berkelompok, anak belajar mengenali emosi dan mengendalikan dirinya. Tidak harus dalam kelompok yang besar, bersama keluarga dekat pun tidak masalah selama kontinuitas untuk melakukan kebaikan tidak berhenti. Serta merekam bagaimana reaksi lawan mainnya dalam bahasa tubuh.
Sebagai orang tua, tugas kita memang sangatlah banyak. Jika cara-cara yang kita gunakan untuk melatih perkembangan sosial anak dirasa tidak menunjukkan perubahan apapun, tidak ada salahnya jika kita membaca buku maupun membaca jurnal-jurnal ilmiah yang memang sudah diuji data-datanya. Karena mengajari anak-anak tentu rasanya akan sangat berat di awal, namun jika dilakukan secara terus menerus maka keberhasilan orang tuanya akan mulai terlihat.
Tahapan perkembangan keterampilan sosial anak, tentu sangat berbeda satu dengan yang lainya. Namun, jangan berhenti mengejarnya ketika anak dirasa sudah mampu berinteraksi dengan baik, tetaplah menjadi contoh bagi mereka. Hal-hal terkait dengan usia, kemampuan menganalisa dan juga stimulasi yang diberikan orang tua tentu sangat berpengaruh dalam perkembangan nya.
Tetaplah mengasuh dengan penuh cinta dan kasih sayang, sebab bisa saja keterampilan sosial mereka akan tumbuh dari orang tua yang menunjukkan cintanya dengan murni. Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat.
Yuk, baca juga artikel lain di sini